Kamis, 19 April 2012

LIMAU KACANG, JERUK EKSOTIS DARI SINGKARAK YANG NYARIS PUNAH NAMUN MUNCUL KEMBALI

Warung-warung yang berada di sekitar muara sungai Ombilin tepi Danau Singkarak itu masih seperti puluhan tahun yang lalu, ketika Bus Danau Raya yang kami tumpangi singgah dan kemudian bus kami seperti makanan yang dikerubungi semut-semut penjaja makanan. Dulu, dari sekian banyak barang yang ditawarkan, hanya satu yang pasti kami beli, yaitu Limau Kacang. Ketika berkunjung ke sana lagi minggu lalu dalam perjalanan kami dari Batusangka menuju Padang...tidak kami dapati lagi jeruk manis dan harum tersebut. Kesedihan kami seperti pohon yang tumbang sampai akar-akarnya.


Namun, nasib baik mengantarkan kami kepada Limau Kacang tersebut. Pada perjalanan hari berikutnya, selesai makan di Rumah Makan Aie Badarun, sekitar 5 KM menjelang Bukittinggi dari Padang, mata saya tertumbuk kepada jeruk berwarna hijau legam tersebut karena hanya ada beberapa jeruk lokal yang warnanya hijau seperti jeruk pontianak. Namun rasanya tak mungkin jeruk pontianak sampai ke sini. Kegembiraan saya seperti daun-daun dan tetes embun pagi.... Ini Limau Kacang...!!!

Sekilo Limau Kacang ini dijual Rp.25,000. Saking senangnya, jadi seperti ibu lupa anak dalam gendongan, langsung beli dua kilo tanpa tawar menawar lagi. Kata yang jual, limau kacang ini dari Sumpu - Singkarak. 
Tak menunggu lama, segera saya kupas kulitnya yang segar..... rasanya masih seperti puluhan tahun yang lalu....manis bercampur asam dengan aroma yang harum dan segar seakan buah yang telah disemprotkan dengan wewangi sitrus berlapis-lapis. Airnya banyak dan dinding buahnya tipis sehingga di lidah rasanya sangat sensasional. Seperti perpaduan jeruk pontianak dan jeruk mendarin.....segar dan enak sekali...

Limau Kacang (citrus nobilis) sempat menjadi jeruk primadona di Sumatera. Bahkan karena permintaan yang sangat tinggi dan produksi yang sedikit, jeruk ini tidak bisa beranjak jauh dari Sumatera Barat dan propinsi sekitar.

Jeruk ini disebut Limau Kacang, karena produsen terbesarnya berada di Nagari Kacang, Kecamatan X Koto Singkarak. Jeruk ini hilang timbul sampai beberapa kali karena penyakit. Tahun 2000 jeruk ini sudah sangat jarang terlihat dijajakan orang, atau mungkin sudah punah.

Limau Kacang ini sangat pantas menjadi komoditi unggulan Sumatera Barat. Namun sangat disayangkan belum pernah terdengar ada upaya dari Pemerintah Daerah setempat untuk "membangkitkan kembali batang tarandam" tersebut.







0 comments:

Posting Komentar